Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2009

Sebuah Cerita Tentang Otak

Dalam sebuah lelang tingkat dunia di London, nampaklah beberapa otak yang akan dilelang kepada penawar dengan harga tertinggi. Nampak otak para ilmuwan dan tokoh top dunia seperti Einstein, Thomas Alva Edison, Benjamin Franklin juga beberapa lagi lainnya. Pengunjung 1: Lihat itu otak Einstein, nampaknya capek sekali. Pasti selama hidupnya sudah digunakan secara maksimal sehingga sisa energinya tinggal sedikit. Harganya juga gak mahal, mulai dari 1000 dollar. Pengunjung 2: Otak Edison juga tuh, pemiliknya pasti terus menggunakannya untuk menemukan hal-hal penting saat hidup. Ini juga mulai dari 1000 dollar. Pengunjung 3 (dengan mata-berbinar-binar): Lihat itu ada otak yang masih segar, nampaknya belum pernah dipake. Ayo kita beli aja yang itu. Sedikit lebih mahal sih, mulai dari 1500 dollar... Pengunjung 1: Oooo... Itu otaknya orang Indonesia, ya ya ya... katanya emang jarang dipake. Jadi fresh banget! Ya udah, masing-masing kita beli 10 deh. Sekalian buat persediaan. Tiba

Sekali Lagi: Jihad

Anda sudah pernah melihat video Manhattan Raid? Film ini sendiri diproduksi oleh As-Sahab, sayap media dari Al Qaidah. Persiapan Ekspedisi Manhattan (11 September 2001). Tokoh utamanya Usamah bin Laden (di film ini disebut sebagai Syaikh) yang melepas para pelaku serangan 11 September. Dalam video ini disebutkan sebab-sebab dilakukannya aksi itu. Versi Indonesianya dikeluarkan oleh Ar Rahmah Media . VCD-nya banyak tersedia di persewaan. Jika kita perhatikan apa yang disampaikan Usamah, hampir semua kata-katanya mengatasnamakan Allah, Muhammad dan penderitaan Palestina. Orang-orang Al Qaeda sangat yakin bahwa upaya-upaya di luar serangan yang mengandalkan TNT dan bom bunuh diri sudah tidak mempan lagi untuk menyadarkan Amerika, Israel dan sekutu-sekutunya. Nyawa dibayar nyawa, darah diganti darah: dan keyakinan penuh bahwa setiap yang melakukan serangan untuk menimbulkan kerusakan pada kaum kafir (mereka menyebutnya begitu) adalah jalan terbaik memasuki surga-Nya. Pengikut mereka ini ba

Putih Abu-abu Memilih

Jangan Pernah Bilang Tidak Bisa

Saya termasuk orang yang sangat terganggu melihat polusi visual kampanye Caleg yang sekarang memenuhi seantero kota d an desa-desa, bahkan sampai kampung-kampung. Saya tidak menolak kampanye Pemilu, tapi saya katakan: sense of art dan daya komunikasi para Caleg itu sangat lemah. Bagaimana kita mau percaya bahwa Caleg-caleg itu akan mampu membawa suara kita di parlemen jika cara mereka menjual dirinya kepada calon konstituen-nya begitu 'menyedihkan'? Asumsi yang selalu dipakai biasanya karena rakyat masih belum maju pemikirannya, sehingga sebaiknya dijejali saja dengan pas photo dan pesan-pesan politik yang ngecap: ayo, pilihlah saya! Tapi saya yakin, para politisi itu terlalu underestimate terhadap kecerdasan rakyat Indonesia. Buktinya film Laskar Pelangi & Ayat-ayat Cinta lebih laris ketimbang film Genderuwo, Suster Ngesot dan Tiren-nya Dewi Perssik! Jadi rakyat malah lebih punya taste of art ketimbang calegnya kan? Nah, saya bawakan sample promosi ala Obama. Bener si

Tribute to Wedding Danan & Putri

Wong Ndeso Kondangan (lihat kadonya) Dari desa mencium bau kota, semua kado asli dari kebun orang Gerombolan Petakumpet setelah kenyang makan lalu pulang Sang Penjaga Teh Langlang menyumbangkan lagunya Tompi 'Saya Bundar' Bima menyumbangkan keberaniannya menyanyikan lagu instrumentalia Yang berbahagia Danan & Putri, Selamat ya.. :)