Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2008

(Masih) Dari Launching Adgi Jogja

Mas Noor Arief (Dagadu Djokdja) sharing tentang bagaimana pentingnya membangun local brand sebagai asset paling berharga dari Jogja. Executives dan Advisorty Boards Adgi Jogja bersama Chairman Adgi (Mas Danton Sihombing), dari kiri: Mas Nowo Juliarso (Zoom In Director), M. Iqbal (Finance Director), Sumbo Tinarbuko (Advisory Board), A. Noor Arief (Advisory Board), Danton Sihombing (Chairman Adgi), M. Arief Budiman (Chairman Adgi Jogja Chapter), Eri Kuncoro (Advisory Board), Andika DJ (General Secretary). Yang absen disini adalah Mas Ong Hari Wahyu (Advisory Board). Saksi sejarah lafirnya Adgi Jogja: ingat baik-baik mukanya jika nanti masuk buku sejarah desain grafis Indonesia. Wa ka ka kaa... Pak Sumbo Tinarbuka (Moderator) dan Mas Danton Sihombing sharing tentang kekuatan desain grafis untuk menembus pasar global: case studies dari Inkara/design untuk warga kreatif Jogja. Mas Andika (Syafaat Ad.) dan Mas Ong berbagi pengalaman tentang bagaimana membangun kemandirian bermodal keku

Api Kreativitas di Launching ADGI Jogja

Kreativitas yang tumbuh untuk memicu perubahan selalu berasal dari sesuatu yang kecil, yang lalu menyebar dan saat mencapai tipping point : menjadi gelombang tak tertahankan dan tak mampu lagi dibendung. Demikianlah konsep sederhana yang mendasari upacara adat Launching Adgi Jogja: keinginan untuk membuat negeri ini maju akan didorong oleh super engine yang bernama kreativitas anak bangsa, yang meskipun kekuatan masing-masing unsurnya lemah dan terbatas tapi gabungan diantara mereka sungguh dahsyat tak terkira. Seperti kata Einstein: E = m.c2. Inilah niat, sekaligus harapan dan doa: dalam keterbatasan, selalu ada jalan yang tak menyerah. Selalu ada lilin kecil yang memandu jalan. Selalu ada lubang untuk diterobos. Langkah besar itu telah dimulai dengan satu lilin kecil yang menyala kedip-kedip dalam hembus angin malam. Tapi nyala lilin itu menular, terus menular dan memenuhi kota. Merembet menembus batas-batas dan menerangi gelap sebuah negara. Lalu menyeberang laut dan menerangi duni

Launching Adgi Jogja Sehari Lagi

Ya, Anda sebaiknya meninggalkan agenda penting yang lain hari itu, Kamis 19 Juni 2008 . Ya, bukan hanya agar pengunjung berjubel menjadi saksi sejarah desain grafis Jogja yang mulai meng-Indonesia bahkan mendunia. Ya, jikapun musuh kemajuan adalah lupa pada momen yang akan mengubah hidup Anda selamanya jadi kami wajib mengingatkan. Besok Kamis 19 Juni 2008 - tolong dicatat dan masukin ke reminder hp - jadilah bagian dari nyala api pertama industri desain grafis yang akan menggerakkan creative economy Indonesia. Siapa sangka corat-coret iseng dan hobi merangkai elemen visual bisa menjadi rantai yang menggerakkan roda-roda tank peradaban. Desain grafis telah ditakdirkan untuk memunculkan potensi energi kreatif yang luar biasa untuk memajukan sebuah bangsa.Api itu akan menyala besok. Bertepatan dengan Launching ADGI (AsosiasiDesainer Grafis Indonesia) Jogja Chapter sebagai upaya untuk mendorong kreativitas desainer grafis dan mendukung tumbuhnya industri kreatif di Joga dan sekitarnya. Da

Free (real) wall (to print on) paper

Siap-siap: Launching ADGI Jogja

Ilmu Itu Gratis

Saya ingin sekali menjadikan segala yang bernama ilmu pengetahuan bisa digratiskan dan dimanfaatkan oleh kita semua dengan cara yang semudah-mudahnya. Sehingga negeri ini semakin cepat maju, dan mampu mengejar ketertinggalannya dari kereta masa depan yang terus melaju kencang. Saya percaya, untuk maju secara moral maupun pengetahuan: kuncinya adalah penguatan bidang pendidikan. Lewat jalur sekolah ( formal ) maupun di luar sekolah ( non formal ) Tapi saya juga tidak sedang menentang sekolah-sekolah yang mewajibkan bayaran pada murid-muridnya, asalkan nilainya juga sewajarnya. Jika berlebihan bahkan sampai tak mampu dibayar, tentu dholim namanya. Saya mulai mencoba dengan berbagi beberapa materi yang pernah saya presentasikan di beberapa kampus, sekolah-sekolah maupun beberapa catatan pribadi yang mungkin berguna dengan cara di- download gratisan. Dikopi sebanyak-banyaknya, disebarin sebanyak-banyaknya. Memang yang saya bikin belum seberapa dan manfaatnya pun juga belum jelas buat Anda

Maaf, Masjidnya Masih Tutup

Beberapa kali dalam perjalanan saya ke luar kota, saya seringkali harus kecewa ketika ingin mengerjakan sholat ternyata masjidnya tutup. Beberapa di Jogja, di Ambarawa, Jakarta, juga di kota-kota lainnya. Banyak masjid di negeri ini yang hanya buka saat-saat jam sholat wajib saja alias 5 kali sehari. Setelah jam 19.30 usai sholat Isya’ masjid pun tutup. Setelah usai sholat subuh jam 05.30 masjidpun tutup dan baru dibuka kembali saat dhuhur jam 11.45. Sayapun masygul. Banyak khotib dan ustadz yang mengingatkan pentingnya sholat tahajjud dan sholat dhuha, tapi banyak pula masjid yang menutup pintunya bahkan sampai tempat wudlunya sehingga praktis kita tak bisa sholat meskipun di emperan masjid karena tidak bisa berwudlu. Dan masjid yang tutup begini tak cuma masjid kecil tapi juga masjid yang lumayan besar. Alasannya mungkin klasik, karena tak ada penjaganya maka masjid takut kemalingan sehingga semua dikunci. Atau untuk menghindari jamaah yang suka tidur sembarangan di masjid. Sebenarny